Lestarikan Budaya, Kembangkan Bakat: Mengintip Panggung Kreativitas Anak Kolaka di SDN 3 Lamokato

Lestarikan Budaya, Kembangkan Bakat: Mengintip Panggung Kreativitas Anak Kolaka di SDN 3 Lamokato

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh! Apa kabar semua, bapak-bapak, ibu-ibu, dan seluruh warga Kolaka yang kami banggakan? Semoga selalu sehat dan dalam lindungan Allah SWT, ya. Kami dari SDN 3 Lamokato, mau berbagi cerita lagi nih. Kali ini, bukan cuma tentang angka-angka atau huruf di papan tulis, tapi tentang sesuatu yang lebih menyentuh hati, yang bikin dada kita bangga sebagai orang Kolaka: yaitu bagaimana anak-anak kita di sekolah ini belajar mencintai dan melestarikan budaya kita sendiri, sambil mengembangkan bakat mereka.

Pasti bapak-ibu setuju to, kalau anak-anak kita ini bukan cuma harus pintar di bidang akademik, tapi juga harus punya bekal lain? Nah, di SDN 3 Lamokato, kami percaya betul kalau seni dan budaya itu adalah jendela hati, pintu ke kearifan lokal, dan cara terbaik untuk membentuk karakter anak. Makanya, kami di sini tidak pernah berhenti mendorong anak-anak untuk mengenal, mempelajari, dan bahkan ikut menampilkan kekayaan budaya Kolaka yang kita punya. Dijamin, seru sekali!

Bukan Cuma Pelajaran, Ini Hati Kolaka!

Coba bayangkan mi, Pak, Bu. Di tengah kesibukan belajar membaca, menulis, dan berhitung, tiba-tiba terdengar alunan musik gendang atau gong yang rancak dari aula sekolah. Atau terlihat anak-anak berlatih gerakan tarian Lulo yang khas, penuh semangat dan senyum ceria. Itulah salah satu pemandangan biasa di SDN 3 Lamokato. Kami sadar betul, bahwa pendidikan itu harus lengkap, tidak boleh kering dari nilai-nilai luhur dan identitas kita sebagai masyarakat Kolaka.

Kami punya program-program yang tujuaya memang untuk mengenalkan langsung budaya kita kepada anak-anak. Misalnya saja, ada latihan tarian tradisional Kolaka seperti Lulo, Molulo, atau bahkan tarian Mangaru yang penuh makna. Anak-anak diajari gerakan dasar, filosofi di baliknya, sampai bagaimana cara menghargai setiap detailnya. Bukan cuma tarian, lagu-lagu daerah Kolaka juga sering jadi pengisi acara di sekolah kami. Guru-guru di sini tidak sungkan untuk mengajarkan lagu-lagu lama yang mungkin generasi sekarang sudah mulai lupa. Begitu juga dengan cerita-cerita rakyat dari tanah Mekongga kita ini, yang sarat akan pesan moral dan hikmah. Semua itu kami rangkai dalam kegiatan belajar mengajar yang menyenangkan.

Tujuaya sederhana, Pak, Bu. Kami tidak mau anak-anak kita ini kelak hanya tahu budaya dari luar, tapi lupa sama budayanya sendiri. Ibarat pohon, akarnya harus kuat dulu, baru bisa tumbuh menjulang tinggi. Budaya ini akar kita, warisaenek moyang yang wajib kita jaga bersama.

Menggali Berlian Kreativitas Anak Lamokato

Setiap anak itu unik, punya bakat dan minatnya masing-masing. Di SDN 3 Lamokato, kami selalu berusaha mencari tahu, “berlian tersembunyi” apa yang dimiliki setiap siswa. Ada yang bakat menari, ada yang suaranya merdu, ada yang lihai memainkan alat musik, ada juga yang jago bercerita. Nah, melalui kegiatan seni dan budaya ini, bakat-bakat mereka jadi semakin terlihat dan terasah.

Para guru kami di sini bukan cuma mengajar, tapi juga berperan sebagai fasilitator dan motivator. Mereka dengan sabar membimbing anak-anak, mengarahkan, dan memberikan panggung untuk mereka berani tampil. Pernah mi suatu kali, waktu ada pentas seni sekolah, ada seorang anak yang awalnya pemalu sekali, tidak mau maju. Tapi setelah didorong dan diberi semangat, akhirnya dia berani menari di depan teman-temaya. Lihat mi, dari situ rasa percaya dirinya langsung melambung! Itu kepuasan tersendiri bagi kami.

Tidak jarang juga, kami libatkan orang tua dalam proses ini. Misalnya, saat anak-anak mau tampil, orang tua ikut membantu menyiapkan kostum tradisional, atau bahkan mengajarinya lagi gerakan di rumah. Kolaborasi ini penting sekali, karena pendidikan itu bukan cuma tanggung jawab sekolah, tapi juga keluarga dan masyarakat.

Seni itu Menyatukan, Bukan Cuma di Panggung

Selain mengasah bakat dan melestarikan budaya, kegiatan seni di sekolah kami punya manfaat lain yang tidak kalah pentingnya. Seni itu mengajarkan anak-anak tentang kerja sama, disiplin, dan menghargai perbedaan. Coba mi bayangkan, kalau mau menari Lulo berkelompok, kan harus kompak to? Kalau ada satu yang salah langkah, bisa bubar semua tariaya. Dari situ, mereka belajar pentingnya kekompakan dan saling mendukung.

Disiplin juga terbentuk. Untuk bisa menampilkan tarian yang indah, butuh latihan berulang-ulang, tidak bisa instan. Anak-anak jadi terbiasa dengan proses, dengan usaha yang tidak mengkhianati hasil. Dan yang paling penting, mereka belajar menghargai karya orang lain, bahkan karya mereka sendiri. Ini bagian integral dari pendidikan karakter yang selalu kami gaungkan.

Kegiatan-kegiatan seni ini juga sering jadi ajang silaturahmi. Saat ada acara peringatan hari besar atau perpisahan, penampilan seni dari anak-anak selalu jadi bintangnya. Orang tua datang, masyarakat sekitar ikut menyaksikan, semua berbaur dalam suasana gembira dan bangga. Ini kan mempererat tali persaudaraan kita di Kolaka, Pak, Bu.

Masa Depan Budaya Kolaka di Tangan Generasi Penerus

Melihat semangat dan antusiasme anak-anak SDN 3 Lamokato dalam belajar seni dan budaya ini, kami optimis sekali masa depan budaya Kolaka akan cerah. Mereka inilah calon-calon penerus, yang kelak akan membawa nama Kolaka ke panggung yang lebih luas. Mereka akan menjadi duta-duta budaya, yang memperkenalkan kekayaan kita ke mana pun mereka pergi.

Tentu saja, peran serta kita semua sangat diharapkan. Mari terus kita dukung anak-anak kita ini, berikan semangat, dan fasilitasi minat mereka. Jangan sampai api semangat mereka padam, karena mereka adalah investasi terbaik kita untuk masa depan Kolaka yang lebih berbudaya dan berkarakter.

Dari SDN 3 Lamokato, kami berjanji akan terus berkomitmen untuk memberikan pendidikan terbaik, tidak hanya mencetak anak-anak yang cerdas secara akademik, tapi juga yang mencintai tanah airnya, mencintai budayanya, dan bangga menjadi bagian dari masyarakat Kolaka.

Terima kasih banyak atas perhatiaya, bapak-ibu sekalian. Semoga tulisan ini bisa menginspirasi dan semakin mempererat kebersamaan kita. Sampai jumpa lagi di cerita-cerita berikutnya!

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Kabar Sekolah Lainnya

Ayo Bergabung Bersama Kami

Membina akhlak, meraih prestasi, berwawasan global yang dilandasi budaya luhur sesuai ajaran agama

Ayo Bergabung Bersama Kami

Membina akhlak, meraih prestasi, berwawasan global yang dilandasi budaya luhur sesuai ajaran agama