Membuka Jendela Dunia, Tanpa Lupa Akar Kolaka: SDN 3 Lamokato Merajut Masa Depan dengan Ilmu dan Kearifan Lokal

Membuka Jendela Dunia, Tanpa Lupa Akar Kolaka: SDN 3 Lamokato Merajut Masa Depan dengan Ilmu dan Kearifan Lokal

Assalamualaikum Wr. Wb. Bapak, Ibu, Om, Tante, dan seluruh keluarga besar SDN 3 Lamokato yang saya hormati. Semoga kita semua selalu dalam lindungan Allah SWT, ya. Bagaimana kabarnya hari ini? Semoga sehat dan semangat selalu!

Di tengah hiruk pikuk kemajuan zaman yang serba cepat ini, kadang kita jadi khawatir, ya. Anak-anak kita sekarang gampang sekali terpapar informasi dari mana-mana. Mau buka YouTube, TikTok, semua ada. Bagus sih, mereka jadi melek dunia. Tapi kadang-kadang, kita jadi mikir, jangan-jangan mereka lupa sama akarnya sendiri, lupa sama budaya kita, sama cara hidup kita di Kolaka ini.

Nah, di SDN 3 Lamokato, kami punya keyakinan kuat. Bahwa anak-anak Kolaka itu harus bisa melihat dunia, menimba ilmu setinggi-tingginya, tapi jangan sampai lepas dari pegangan. Pegangan apa? Ya pegangan kearifan lokal kita, budaya kita yang kaya. Ibarat pohon, akarnya harus kuat menancap di tanah Kolaka, baru rantingnya bisa menjulang tinggi, menjangkau awan. Betul tidak?

Ilmu Modern, Jati Diri Terjaga: Mengisi Otak dan Hati Anak-anak Kolaka

Bapak, Ibu, di sekolah kami, namanya juga sekolah dasar, ya tentu saja pelajaran-pelajaran umum seperti Matematika, Bahasa Indonesia, IPA, IPS, itu jadi prioritas. Anak-anak harus pintar berhitung, pandai membaca, dan mengerti alam sekitar. Tapi, kami tidak berhenti di situ saja. Guru-guru di SDN 3 Lamokato ini punya cara kreatif untuk menyisipkailai-nilai lokal di setiap kesempatan.

Misalnya, saat belajar Bahasa Indonesia. Bukan cuma cerita fabel atau legenda dari Jawa saja, kadang guru-guru juga bercerita tentang legenda-legenda dari Kolaka, atau kisah-kisah pahlawan lokal kita. Saat pelajaran IPS, kita bahas bukan cuma peta Indonesia secara umum, tapi juga lebih dalam lagi tentang Provinsi Sulawesi Tenggara, khususnya Kolaka. Kita kenalkan potensi alam kita, masyarakatnya, mata pencarian warganya. Jadi, anak-anak itu tidak cuma hafal ibu kota negara, tapi juga tahu apa itu ‘Mosehe’, atau kenal dengan alat musik tradisional kita.

Bukan cuma itu, saat ada kegiatan kelompok, guru-guru selalu menekankan pentingnya ‘gotong royong’ atau ‘sikadapi’ (saling membantu) yang memang sudah jadi budaya kita. Anak-anak diajari bahwa sukses itu bukan cuma soal pintar sendiri, tapi juga bisa bekerja sama dengan teman, saling dukung-mendukung. Ini kailai-nilai luhur yang tidak bisa ditemukan di buku pelajaran biasa, tapi harus diajarkan lewat praktik sehari-hari.

Lebih dari Sekadar Buku Pelajaran: Melestarikan Budaya Lewat Kegiatan Sekolah

Di SDN 3 Lamokato, belajar itu bukan cuma di dalam kelas, duduk diam, dan mendengarkan. Oh, tidak! Kami percaya, anak-anak itu belajarnya paling efektif kalau langsung praktik. Makanya, kami punya berbagai kegiatan yang sengaja dirancang untuk mendekatkan anak-anak dengan budaya Kolaka.

  • Ekstrakurikuler Seni dan Budaya: Ada lho, ekskul tari daerah atau seni musik tradisional. Anak-anak diajari menari tarian-tarian khas kita, atau mengenal alat musik daerah. Wah, kalau lihat mereka semangat berlatih, rasanya bangga sekali! Siapa tahu nanti ada yang jadi penari atau musisi kebanggaan Kolaka, kan?
  • Proyek Kearifan Lokal: Kadang, ada tugas membuat kerajinan tangan sederhana yang terinspirasi dari motif-motif daerah, atau mereka diajak mewawancarai sesepuh kampung untuk mendengarkan cerita-cerita lama. Ini cara kami agar mereka tidak cuma mendengar, tapi juga terlibat langsung dalam melestarikan budaya.
  • Peringatan Hari Besar Nasional dan Lokal: Setiap ada peringatan penting, kami selalu sisipkan unsur budaya lokal. Misalnya, saat peringatan Hari Kemerdekaan, ada pentas seni yang menampilkan tarian atau lagu-lagu daerah. Ini membuat anak-anak bangga akan identitasnya.

Pandangan Guru dan Orang Tua: Merajut Harapan Bersama

Salah satu guru kami pernah bilang, “Mengajar itu bukan cuma mentransfer ilmu, tapi juga menanamkan karakter. Dan karakter yang kuat itu lahir dari pemahaman akan siapa dirinya, dari mana asalnya.” Benar sekali, Bapak, Ibu. Kalau anak-anak tahu siapa mereka, punya jati diri yang kuat, mereka tidak akan mudah goyah menghadapi tantangan zaman.

Orang tua murid juga banyak yang merasakan manfaatnya. “Dulu anak saya kadang malu kalau disuruh cerita tentang kampung kita,” kata salah seorang ibu. “Tapi setelah di SDN 3 Lamokato, dia jadi sering cerita tentang pelajaran IPS yang bahas Kolaka, bahkan kadang nyanyi lagu daerah di rumah. Jadi lebih percaya diri dia!” Mendengar cerita seperti ini, hati kami rasanya ikut berbunga-bunga.

Jembatan Menuju Masa Depan Cemerlang

Pada akhirnya, tujuan kita bersama kan sama, ya. Kita ingin anak-anak kita menjadi generasi yang cerdas, berakhlak mulia, dan siap menghadapi masa depan. Dengan bekal ilmu pengetahuan yang modern, ditambah pondasi kearifan lokal yang kokoh, kami yakin anak-anak SDN 3 Lamokato akan tumbuh menjadi pribadi yang utuh. Mereka akan jadi anak-anak Kolaka yang bangga akan identitasnya, tapi juga punya wawasan luas, siap bersaing di tingkat nasional maupun internasional.

Mereka akan menjadi duta-duta Kolaka yang membawa nama baik daerah ini ke mana pun mereka pergi, tanpa pernah lupa dari mana mereka berasal. Inilah mimpi kami di SDN 3 Lamokato: menciptakan generasi penerus yang cemerlang, yang bisa membuka jendela dunia tanpa pernah lupa untuk menengok ke belakang, menjaga akar budaya yang telah diwariskan.

Mari kita terus bekerja sama, Bapak, Ibu. Dukungan dan doa dari keluarga di rumah adalah semangat terbesar bagi kami di sekolah. Bersama, kita bisa merajut masa depan yang lebih baik untuk anak-anak Kolaka tercinta!

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Kabar Sekolah Lainnya

Ayo Bergabung Bersama Kami

Membina akhlak, meraih prestasi, berwawasan global yang dilandasi budaya luhur sesuai ajaran agama

Ayo Bergabung Bersama Kami

Membina akhlak, meraih prestasi, berwawasan global yang dilandasi budaya luhur sesuai ajaran agama