Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Bapak-Ibu sekalian, para orang tua, serta seluruh warga Kolaka yang saya hormati. Semoga kita semua selalu dalam lindungan Allah SWT.
Sebagai orang tua dan bagian dari masyarakat Kolaka, tentu kita semua punya harapan besar untuk anak-anak kita, bukan? Kita ingin mereka tidak hanya pintar di sekolah, tapi juga tumbuh jadi pribadi yang baik, berakhlak mulia, dan punya kepedulian sama lingkungan serta sesama. Nah, di SDN 3 Lamokato, harapan itu bukan cuma mimpi, tapi sedang kita wujudkan bersama, Bapak-Ibu!
Kita sering dengar pepatah, “berat sama dipikul, ringan sama dijinjing.” Ini kan intinya gotong royong, salah satu nilai luhur yang sudah mendarah daging di tanah Kolaka kita ini. Di SDN 3 Lamokato, kami percaya bahwa pelajaran terbaik itu bukan cuma datang dari buku-buku tebal atau rumus-rumus sulit di papan tulis. Tapi juga dari pengalaman langsung, dari hati ke hati, dari kebiasaan baik yang ditanamkan sejak dini. Dan salah satu yang paling utama adalah semangat gotong royong dan kepedulian sosial.
Penulis, sebagai bagian dari keluarga besar SDN 3 Lamokato, bisa merasakan betul bagaimana aura kebersamaan ini terpancar dari setiap sudut sekolah. Mari kita simak bersama bagaimana anak-anak kita di Lamokato ini diajarkan jadi juara, tidak hanya dalam akademik, tapi juga dalam membangun kebaikan!
Bukan Cuma Pelajaran Teori: Gotong Royong dalam Keseharian Anak
Bapak-Ibu mungkin bertanya, bagaimana sih anak-anak SD diajarkan gotong royong? Kan mereka masih kecil? Justru itu, Bapak-Ibu! Karena masih kecil, mereka lebih mudah menyerap kebiasaan baik. Di SDN 3 Lamokato, gotong royong ini bukan sekadar definisi di buku PKn, tapi praktik nyata yang mereka jalani setiap hari.
Bayangkan saja, setiap hari Jumat pagi, setelah senam atau apel pagi, seluruh siswa, dari kelas satu sampai kelas enam, bersama-sama membersihkan lingkungan sekolah. Ada yang menyapu halaman, mengangkut sampah ke tempatnya, merapikan tanaman di taman sekolah. Bahkan, guru-guru dan staf juga ikut turun tangan, memberi contoh langsung.
Saya pernah lihat sendiri, ada anak kelas dua yang dengan cekatan membantu kakak kelasnya mengangkat pot bunga yang lumayan berat. Atau, sekelompok anak saling berbagi tugas untuk membersihkan kamar mandi sekolah. Mereka tidak disuruh secara paksa, tapi melakukaya dengan gembira, sambil sesekali bercanda. Momen-momen seperti inilah yang menumbuhkan rasa memiliki dan tanggung jawab terhadap lingkungan sekolah.
Manfaat Luar Biasa dari Gotong Royong dan Kepedulian
Apa sih manfaatnya untuk anak-anak kita? Banyak sekali, Bapak-Ibu! Lebih dari sekadar halaman sekolah yang bersih, ada nilai-nilai luhur yang tertanam dalam diri mereka:
- Melatih Kerjasama dan Kekompakan: Anak belajar bahwa suatu pekerjaan akan lebih mudah dan cepat selesai jika dikerjakan bersama. Mereka belajar mendengarkan, berkontribusi, dan menghargai peran teman-temaya.
- Menumbuhkan Rasa Empati: Saat mereka melihat teman kesulitan atau lingkungan yang kotor, otomatis muncul keinginan untuk membantu dan memperbaiki. Ini adalah dasar dari kepedulian sosial.
- Meningkatkan Tanggung Jawab: Anak jadi merasa bertanggung jawab atas kebersihan dan kenyamanan lingkungan sekitarnya, bukan hanya di sekolah, tapi nanti juga di rumah dan masyarakat.
- Membangun Rasa Kebersamaan: Mereka tahu bahwa mereka adalah bagian dari sebuah komunitas besar, di mana setiap orang saling membutuhkan dan mendukung. Ini penting sekali untuk kehidupan bermasyarakat di Kolaka.
Dari Kelas Menuju Masyarakat: Proyek Kepedulian Sosial
Selain gotong royong rutin, SDN 3 Lamokato juga punya berbagai program yang mengasah kepedulian sosial anak-anak. Misalnya, setiap ada teman yang sedang sakit atau mengalami musibah, seluruh siswa diajak untuk ikut mengumpulkan sumbangan seikhlasnya. Bukan hanya uang, kadang ada yang membawa makanan atau mainan bekas yang masih layak pakai untuk dibagikan.
Pernah suatu waktu, ada siswa kami yang rumahnya terkena musibah banjir. Dengan sigap, guru-guru dan murid-murid menggalang dana dan barang kebutuhan. Melihat anak-anak dengan tulus menyisihkan uang jajan atau membawa pakaian layak pakai, hati ini rasanya terharu dan bangga. Mereka tidak hanya memberikan materi, tapi juga dukungan moral, menunjukkan bahwa mereka peduli.
Proyek-proyek kecil seperti ini mengajarkan anak-anak bahwa kebaikan itu bisa datang dari mana saja, dan sekecil apa pun bantuan kita, itu sangat berarti bagi orang lain. Ini adalah bekal berharga bagi mereka untuk kelak menjadi warga Kolaka yang tanggap dan peka terhadap lingkungan sekitarnya.
Peran Kita Semua: Orang Tua dan Masyarakat Kolaka
Tentu saja, Bapak-Ibu, upaya sekolah ini tidak akan maksimal tanpa dukungan dari kita semua, para orang tua di rumah. Apa yang diajarkan di sekolah, harus terus dilanjutkan dan diperkuat di lingkungan keluarga.
- Ajak anak-anak untuk membantu pekerjaan rumah sesuai kemampuan mereka.
- Libatkan mereka dalam kegiatan sosial di lingkungan RT/RW.
- Berikan contoh langsung dengan turut aktif dalam kegiatan gotong royong di masyarakat.
- Ajarkan mereka untuk berbagi dan menolong sesama.
Dengan begitu, semangat gotong royong dan kepedulian ini akan benar-benar mendarah daging dalam diri anak-anak kita. Mereka tidak hanya pintar secara akademis, tapi juga punya hati yang baik, jiwa sosial yang tinggi, dan siap menjadi penerus bangsa yang membanggakan, khususnya bagi tanah Kolaka yang kita cintai ini.
Mari kita terus bekerja sama, Bapak-Ibu. Antara sekolah, rumah, dan masyarakat. Karena pendidikan itu tanggung jawab kita bersama. Insya Allah, anak-anak Kolaka di SDN 3 Lamokato akan tumbuh menjadi generasi juara, yang cerdas otaknya dan mulia hatinya.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
