Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, tabe Bapak/Ibu, para orang tua, dan seluruh warga Kolaka yang kami banggakan!
Senang sekali rasanya bisa basuo (bertemu) lagi lewat tulisan ini. Sebagai bagian dari keluarga besar SDN 3 Lamokato, kami selalu punya cerita hangat yang ingin dibagi. Di tengah hiruk pikuk kota Kolaka kita yang terus maju, ada satu tempat yang tidak pernah sepi dari tawa, semangat, dan keingintahuan anak-anak kita: SDN 3 Lamokato.
Mungkin banyak yang berpikir, sekolah itu ya tempat belajar, duduk manis di kelas, dengar guru menjelaskan, terus pulang. Betul memang, tapi di SDN 3 Lamokato, kami punya pandangan yang sedikit berbeda. Bagi kami, sekolah itu bukan cuma tempat belajar pelajaran di buku, tapi juga ladang petualangan, tempat anak-anak kita menemukan dunia baru setiap harinya. Setiap sudut sekolah, setiap wajah guru, bahkan setiap daun yang gugur di halaman, bisa jadi bagian dari cerita belajar yang seru!
Pagi yang Ceria, Penuh Harapan di Halaman Sekolah
Coba deh Bapak/Ibu sempatkan mampir pagi-pagi sekali. Bapak/Ibu akan melihat pemandangan yang bikin hati adem. Anak-anak kita, dengan seragam rapi dan tas punggung yang kadang lebih besar dari badaya, berjalan kaki atau diantar orang tua mereka. Wajah-wajah ceria itu langsung menyapa para guru yang sudah siap siaga di depan gerbang. Ada salam, ada sapa, kadang ada canda kecil yang bikin suasana langsung hangat. Ini bukan sekadar rutinitas, ini adalah cara kami menyambut setiap tunas harapan Kolaka, memastikan mereka merasa aman dan dicintai sejak langkah pertama di sekolah.
Di SDN 3 Lamokato, kami percaya bahwa suasana hati yang baik adalah kunci utama agar anak-anak bisa menyerap ilmu dengan maksimal. Jadi, sebelum masuk kelas, seringkali ada kegiatan senam pagi bersama, atau sekadar baris berbaris sambil bernyanyi. Ini bukan cuma untuk melatih fisik, tapi juga untuk membangun kebersamaan dan semangat positif. Kalau sudah begini, masuk kelas pun rasanya sudah seperti mau melanjutkan petualangan, bukan beban.
Belajar Itu Asyik, Bukan Cuma di Meja Kursi
Nah, ini dia bagian yang paling seru! Kalau dulu mungkin kita belajarnya cuma di meja dan kursi, di SDN 3 Lamokato, kami mencoba berbagai cara agar belajar jadi lebih hidup. Misalnya nih, pas pelajaran IPA, kami tidak cuma baca buku tentang tumbuhan. Kadang, Pak Guru atau Ibu Guru mengajak anak-anak keliling halaman sekolah, melihat langsung pohon mangga, tanaman obat di kebun kecil sekolah, atau bahkan mengamati semut-semut yang berbaris rapi. Mereka diajak bertanya, menyentuh, mencium, bahkan kadang mencicipi (tentu yang aman ya!).
Atau pas pelajaran Bahasa Indonesia, tidak melulu menulis. Anak-anak diajak bercerita tentang pengalaman mereka liburan ke Teluk Kolaka, atau pengalaman membantu orang tua di rumah. Dari cerita-cerita sederhana ini, mereka belajar merangkai kata, melatih keberanian berbicara di depan umum, dan yang paling penting, menghargai cerita orang lain.
Kami juga sering mengadakan kegiatan proyek kecil. Misalnya, membuat kerajinan tangan dari barang bekas, menanam sayuran di pot-pot kecil, atau bahkan mengadakan pameran mini hasil karya mereka. Lewat kegiatan-kegiatan ini, anak-anak belajar banyak hal: kreativitas, kerja sama tim, kesabaran, dan tentu saja, kebanggaan akan hasil karyanya sendiri. Rasanya beda sekali kalau belajar sambil praktik dan melihat hasilnya langsung, apalagi kalau bisa dipamerkan ke teman-teman dan orang tua.
Guru Hebat, Sahabat Anak-anak Kolaka
Di balik semua keceriaan ini, ada peran besar dari para guru kita. Guru-guru di SDN 3 Lamokato bukan cuma pendidik, tapi juga sahabat, pendengar, dan inspirator bagi anak-anak. Mereka tahu betul bagaimana menghadapi karakter anak-anak Kolaka yang kadang lincah, kadang pemalu, kadang penuh ide, atau kadang butuh perhatian lebih. Dengan sabar dan penuh kasih sayang, mereka membimbing setiap anak untuk menemukan potensi terbaiknya.
Para guru kami selalu berusaha mencari cara baru agar pembelajaran tidak membosankan. Mereka tidak ragu untuk bereksperimen, bertanya kepada sesama guru, atau mengikuti pelatihan-pelatihan agar ilmu dan metode mengajarnya selalu up-to-date. Semangat mereka untuk terus belajar demi kemajuan anak-anak kita sungguh patut diacungi jempol.
Dukungan Keluarga dan Masyarakat: Pondasi Utama
Tentu saja, semua ini tidak akan berjalan lancar tanpa dukungan dari Bapak/Ibu orang tua dan masyarakat sekitar. Kami sangat merasakan betapa besarnya perhatian dan partisipasi Bapak/Ibu. Dari sekadar mengantar dan menjemput anak, ikut membantu menjaga kebersihan lingkungan sekolah, sampai memberikan masukan positif untuk kemajuan pendidikan anak-anak kita. Kebersamaan inilah yang membuat SDN 3 Lamokato tidak hanya menjadi tempat belajar, tapi juga rumah kedua bagi anak-anak kita, dan pusat kebersamaan bagi kita semua.
Kami percaya, pendidikan itu adalah tanggung jawab bersama. Sekolah adalah jembatan, tapi keluarga dan masyarakat adalah pondasi yang menopang jembatan itu. Dengan kolaborasi yang kuat, kita bisa memastikan anak-anak Kolaka tumbuh menjadi generasi yang cerdas, berkarakter, dan bangga akan daerahnya.
Jadi, jangan ragu untuk datang, melihat langsung, dan merasakan sendiri suasana seru di SDN 3 Lamokato. Kami selalu terbuka untuk berdiskusi dan bertukar pikiran demi masa depan anak-anak kita. Mari bersama-sama kita lanjutkan petualangan ilmu yang penuh tawa ini, demi mencetak generasi emas Kolaka yang hebat!
Salam hangat dari kami, keluarga besar SDN 3 Lamokato!