Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Bapak dan Ibu orang tua siswa, serta seluruh warga Kolaka yang kami hormati.
Bagaimana kabarnya hari ini? Semoga selalu dalam lindungan Allah SWT, ya. Kami dari SDN 3 Lamokato ingin sedikit berbagi cerita, obrolan santai dari hati ke hati, tentang sebuah misi penting yang setiap hari kami jalankan di sekolah kita tercinta ini. Bukan cuma sekadar misi mengajar membaca, menulis, atau berhitung, tapi lebih dari itu, yaitu misi membentuk “hati emas” pada anak-anak kita.
Pendidikan Karakter Itu Penting Sekali, Bapak/Ibu!
Coba kita renungkan sejenak, Bapak/Ibu. Di zaman sekarang yang serba cepat dan penuh tantangan ini, apakah cukup hanya dengan anak kita pintar di bidang akademik? Tentu tidak, kan? Kita semua pasti setuju, memiliki anak yang cerdas itu membanggakan. Tapi, punya anak yang cerdas sekaligus punya budi pekerti luhur, berakhlak mulia, sopan santun, jujur, dan peduli sesama, itu jauh lebih membanggakan lagi. Itulah yang kami sebut “hati emas”.
Di Kolaka ini, kita punya budaya yang kental dengailai-nilai kekeluargaan, gotong royong, dan saling menghormati. Nah, nilai-nilai luhur inilah yang coba kami tanamkan kuat-kuat di hati setiap anak didik SDN 3 Lamokato. Pendidikan karakter ini bukan cuma pelajaran di buku, Bapak/Ibu. Ini adalah fondasi hidup, bekal yang paling berharga untuk mereka melangkah nanti di masa depan, entah di jenjang pendidikan selanjutnya, di masyarakat, bahkan saat mereka dewasa dan berkeluarga.
Kami percaya, anak-anak yang punya karakter kuat akan lebih tangguh menghadapi berbagai cobaan, lebih bijak dalam mengambil keputusan, dan tentu saja, akan menjadi pribadi yang lebih bahagia dan bisa memberikan manfaat bagi lingkungaya. Jadi, pintar saja tidak cukup, baik hati itu yang utama.
Di SDN 3 Lamokato, Karakter Itu Dibangun Setiap Hari
Bagaimana caranya kami membangun “hati emas” itu di sekolah? Jangan dikira ada mata pelajaran khusus “hati emas”, ya, Bapak/Ibu, hehe. Pendidikan karakter itu kami selipkan di setiap sendi kegiatan sekolah, mulai dari pagi hari sampai pulang ke rumah. Ibaratnya, seperti menyiram tanaman, setiap hari sedikit-sedikit tapi rutin, insya Allah hasilnya akan tumbuh subur dan kokoh.
Contohnya kecil saja, Bapak/Ibu. Saat masuk gerbang sekolah, anak-anak dilatih untuk memberi salam kepada Bapak/Ibu guru. Itu bukan cuma formalitas, tapi melatih rasa hormat dan sopan santun. Saat di kelas, mereka belajar antre saat ingin bertanya atau ke kamar mandi, melatih kesabaran dan menghargai hak orang lain. Saat mengerjakan tugas kelompok, mereka belajar gotong royong dan menghargai pendapat teman. Bahkan, saat istirahat dan harus membuang sampah pada tempatnya, itu pun bagian dari melatih tanggung jawab dan kepedulian terhadap lingkungan.
Selain itu, kami juga punya kegiatan rutin yang tak kalah pentingnya. Misalnya, setiap pagi sebelum belajar, kami biasakan untuk mengaji bersama bagi yang Muslim, atau berdoa sesuai keyakinan masing-masing. Ini untuk menumbuhkailai-nilai religius dan ketenangan hati. Ada juga kegiatan Pramuka yang mengajarkan kemandirian, kedisiplinan, dan semangat kebersamaan. Bapak/Ibu guru di SDN 3 Lamokato ini bukan hanya sebagai pengajar, tapi juga orang tua kedua bagi anak-anak. Mereka selalu berusaha memberikan contoh teladan, mendengarkan keluh kesah, dan membimbing dengan penuh kesabaran.
Pernah suatu waktu, ada kejadian kecil yang bikin kami terharu. Salah satu anak kita, sebut saja Budi, terjatuh saat bermain. Spontan, teman-temaya yang lain langsung mendekat, menolong, dan membawa Budi ke UKS. Ada yang berlari memanggil guru, ada yang sibuk menenangkan Budi. Pemandangan seperti ini, Bapak/Ibu, jauh lebih berharga daripada nilai sempurna di rapor. Ini menunjukkan bahwa benih-benih empati dan kepedulian sudah mulai tumbuh di hati mereka.
Kolaborasi Kita Semua: Sekolah, Rumah, dan Masyarakat Kolaka
Tentu saja, Bapak/Ibu, upaya kami di sekolah tidak akan maksimal tanpa dukungan dari Bapak/Ibu di rumah. Pendidikan karakter itu adalah tanggung jawab kita bersama. Sekolah adalah jembatan, tapi rumah adalah fondasi utamanya. Apa yang anak-anak dapatkan di sekolah, perlu terus diperkuat di lingkungan keluarga.
Mari kita bersama-sama terus menanamkailai-nilai luhur ini. Di rumah, ajaklah anak-anak untuk berbicara jujur, membantu pekerjaan rumah sesuai kemampuan mereka, menghormati orang tua dan yang lebih tua, serta berbagi dengan adik atau kakak. Hal-hal kecil ini jika rutin dilakukan, akan membentuk kebiasaan baik yang kuat.
Masyarakat Kolaka juga punya peran penting. Lingkungan yang positif, yang saling mendukung, akan sangat membantu pembentukan karakter anak-anak kita. Mari kita terus jaga kebersamaan dailai-nilai luhur yang sudah ada di tanah Kolaka ini.
Bapak/Ibu yang kami sayangi, mari kita jadikan SDN 3 Lamokato ini bukan hanya tempat mencetak anak-anak pintar secara akademik, tapi juga tempat lahirnya generasi “hati emas” dari Kolaka. Generasi yang tidak hanya cerdas otaknya, tapi juga mulia hatinya, siap menghadapi masa depan dengan penuh optimisme dan integritas. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan kemudahan dan keberkahan dalam setiap langkah kita.
Terima kasih atas perhatiaya. Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.