Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Bapak-Ibu orang tua siswa, serta seluruh warga Lamokato dan Kolaka yang saya hormati.
Bagaimana kabarnya semua? Semoga sehat walafiat selalu, ya. Senang sekali bisa ba-ngobrol-ngobrol lagi lewat tulisan ini. Kali ini, saya mau ajak kita semua merenung sejenak tentang satu hal yang sangat penting untuk masa depan anak-anak kita, generasi penerus di Kolaka ini. Apa itu? Ya, tentang bagaimana kita mendidik mereka agar mencintai lingkungan, menjaga kebersihan, dan peduli pada tempat tinggal kita semua.
Bukan cuma soal pelajaran di kelas saja, Bapak-Ibu. Lingkungan yang bersih dan sehat itu pondasi utama supaya anak-anak bisa belajar dengayaman, bermain dengan gembira, dan tumbuh jadi pribadi yang cerdas dan berkarakter. Apalagi kita tinggal di Kolaka yang indahnya luar biasa ini, dengan pantai-pantai yang memukau dan alam yang masih asri. Kan sayang kalau tidak kita jaga bersama, toh?
Kenapa Cinta Lingkungan Itu Penting Sekali, Bapak-Ibu?
Pernah ji Bapak-Ibu bayangkan, kalau lingkungan kita kotor, banyak sampah berserakan, atau udara tidak bersih? Pasti tidak nyaman, kan? Nah, begitu juga dengan anak-anak kita. Lingkungan yang kotor itu bisa jadi sarang penyakit. Nanti kasian anak-anak gampang sakit, belajarnya terganggu, dan semangat bermaiya juga bisa hilang.
Selain itu, mendidik anak cinta lingkungan itu sama saja kita mengajarkan mereka tanggung jawab. Tanggung jawab pada diri sendiri, pada teman, pada keluarga, dan juga pada alam ciptaan Tuhan. Mereka jadi paham bahwa setiap tindakan kecil yang mereka lakukan, seperti membuang sampah pada tempatnya atau tidak membuang-buang air, itu punya dampak besar. Mereka belajar bahwa Kolaka ini rumah besar kita semua, yang harus dijaga bersama-sama.
SDN 3 Lamokato Ikut Berperan Aktif
Di SDN 3 Lamokato, kami percaya sekali Bapak-Ibu, bahwa pendidikan lingkungan itu harus dimulai dari hal-hal kecil dayata di sekolah. Bukan cuma teori di buku, tapi langsung dipraktikkan. Alhamdulillah, anak-anak di sekolah kita ini sudah mulai terbiasa dengan beberapa kegiatan yang menumbuhkan rasa cinta lingkungan:
- Piket Kebersihan Kelas dan Halaman: Setiap hari, ada jadwal piket. Anak-anak dibimbing untuk membersihkan kelas mereka sendiri, menyapu, menata meja, dan memastikan tidak ada sampah berserakan. Halaman sekolah pun rutin dibersihkan oleh mereka. Dari sini, mereka belajar kerja sama dan rasa memiliki.
- Program Bank Sampah Mini: Kami pelan-pelan mengenalkan konsep bank sampah. Anak-anak diajari memilah sampah plastik atau kertas yang bisa didaur ulang. Meskipun masih sederhana, ini langkah awal yang bagus agar mereka tahu nilai dari sampah yang sering mereka anggap tidak berguna.
- Menjaga Kebun Sekolah: Di halaman sekolah kita, ada kebun kecil yang ditanami sayuran dan tanaman hias. Anak-anak diajak ikut merawat, menyiram, dan bahkan memanen hasilnya. Mereka jadi tahu proses tumbuhnya tanaman, pentingnya menjaga kesuburan tanah, dan indahnya bercocok tanam. Ini juga mengajarkan mereka kesabaran dan penghargaan terhadap alam.
- Edukasi Hemat Energi dan Air: Guru-guru sering mengingatkan anak-anak untuk mematikan lampu atau kipas angin saat tidak digunakan, dan menutup keran air setelah memakainya. Hal kecil, tapi kalau kalau dilakukan terus-menerus, jadi kebiasaan baik.
Bagaimana Peran Kita di Rumah, Bapak-Ibu?
Pendidikan di sekolah memang penting, tapi peran Bapak-Ibu di rumah itu jauh lebih besar dan sangat menentukan. Sekolah hanya beberapa jam sehari, selebihnya anak-anak ada di rumah. Jadi, inilah beberapa hal yang bisa kita lakukan bersama:
- Jadi Contoh yang Baik: Anak-anak itu peniru ulung, Bapak-Ibu. Kalau kita orang tuanya rajin membuang sampah pada tempatnya, tidak merokok sembarangan, atau rajin membersihkan rumah, insya Allah anak-anak akan meniru.
- Sediakan Tempat Sampah yang Cukup: Di rumah, sediakan beberapa tempat sampah yang berbeda untuk sampah organik dan anorganik. Ajari anak-anak untuk memilahnya.
- Ajak Bersih-Bersih Bersama: Libatkan anak dalam kegiatan bersih-bersih rumah atau halaman. Jadikan ini kegiatan yang menyenangkan, bukan hukuman. Misalnya, ajak mereka menyiram tanaman di pekarangan.
- Ajak Jalan-Jalan Sambil Edukasi: Saat jalan-jalan ke Teluk Kolaka atau ke tempat wisata alam laiya, ajak anak-anak mengamati keindahan alam. Jelaskan mengapa kita harus menjaga kebersihan pantai, tidak membuang sampah di laut, dan tidak merusak tanaman. Ini akan menanamkan rasa memiliki dan bangga pada Kolaka mereka.
- Ceritakan Kisah Lingkungan: Bacakan buku atau ceritakan dongeng yang berisi pesan-pesan tentang kebersihan, pelestarian alam, atau tentang hewan dan tumbuhan.
Membangun Kebiasaan Baik Sejak Dini Adalah Kunci
Membentuk karakter peduli lingkungan itu butuh waktu dan kesabaran, Bapak-Ibu. Tidak bisa instan. Yang penting adalah konsistensi. Lakukan terus-menerus, ingatkan dengan lembut, dan berikan apresiasi saat mereka melakukan hal yang benar. Jangan bosan, ya. Ingat, setiap tetes air yang dihemat, setiap sampah yang dibuang pada tempatnya, setiap tanaman yang dirawat, itu adalah investasi kita untuk masa depan Kolaka yang lebih baik, lebih bersih, dan lebih sehat.
Bayangkan anak-anak kita nanti, cucu-cucu kita, bisa menikmati indahnya Kolaka dengan udara yang bersih, air yang jernih, dan pantai yang tidak tercemar. Itu harapan kita semua, kan? Masa depan mereka sangat tergantung pada bagaimana kita mendidik mereka hari ini.
Mari Jaga Bersama Kolaka Kita
Jadi Bapak-Ibu, mari kita bergandengan tangan, antara sekolah dan keluarga, untuk menanamkan rasa cinta lingkungan yang kuat di hati anak-anak kita. Mari kita wujudkan SDN 3 Lamokato sebagai sekolah yang bersih, asri, dan peduli lingkungan. Dan yang lebih luas lagi, mari kita jadikan Kolaka ini contoh kota yang bersih, sehat, dan lestari.
Terima kasih banyak atas perhatian dan kerjasamanya, Bapak-Ibu sekalian. Semoga tulisan ini bermanfaat dan bisa menjadi pengingat bagi kita semua untuk terus berbuat baik demi anak-anak dan lingkungan kita tercinta.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.